Pada tanggal 11 Februari, para santri PPMI Shohwatul Is’ad terlibat dalam sebuah kegiatan praktek manasik haji yang berlangsung di Asrama Haji Sudiang. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi yang lebih mendalam kepada para santri mengenai tata cara dan hikmah dari ibadah haji, serta untuk mencegah terjadinya kesalahan saat melaksanakan ibadah haji ataupun umrah.
Dalam pelatihan ini, para santri dipersiapkan dengan pengetahuan yang komprehensif mengenai tata cara pelaksanaan haji serta doa-doa yang harus dibaca ketika berada di Baitullah. Pembina asrama turut serta sebagai pendamping dan tour leader selama perjalanan dan kegiatan berlangsung, dengan bantuan seorang muthawwif (pembimbing ibadah) di lokasi manasik, yaitu di Asrama Haji Sudiang Makassar.
Para santri berpartisipasi dalam tujuh urutan manasik ibadah haji sesuai dengan syariat Islam, termasuk berihram, wukuf di Arafah, simulasi mabit di Muzdalifah dan Mina, melempar jumrah aqabah, simulasi thawaf ifadhah, simulasi sa’i, hingga tahallul atau memotong rambut. Antusias para santri terlihat melalui keterlibatan aktif mereka dalam praktek manasik haji ini. Mereka dapat merasakan pengalaman mendekati pelaksanaan ibadah haji melalui miniatur Ka’bah, tempat sai, jamarat, bahkan simulasi pesawat lengkap dengan kursinya untuk melaksanakan tayammum selama perjalanan ke tanah suci.
Tidak hanya para santri, tetapi juga orang tua mereka yang melihat foto-foto dan video kegiatan ini turut merasa senang. Bahkan, ada yang memberikan saran agar pondok menyediakan tabungan umrah untuk para santri sehingga mereka dapat melaksanakan umrah berjamaah bersama keluarga.
Dengan pelaksanaan praktek manasik haji ini, diharapkan para santri PPMI Shohwatul Is’ad semakin memperdalam pemahaman dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah haji. Mereka diharapkan siap melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan keteladanan di masa depan.