Pangkep, 23 Mei 2025 – Sebanyak 61 santri kelas XI dari SMA Islam Terpadu Shohwatul Is’ad, yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Shohwatul Is’ad yang merupakan salah satu pesantren terbaik, mengikuti program Magang Profesi bertajuk “Kenali Profesi, Temukan Jati Diri”. Program ini dilaksanakan mulai 10 hingga 24 Mei 2025 sebagai bagian dari upaya integratif dalam pendidikan berbasis pengalaman.
Program yang menyasar santri kelas XI ini bertujuan memberikan pengalaman langsung di dunia kerja untuk membantu mereka mengenal ragam profesi sekaligus menggali potensi diri. Kegiatan ini terbagi dalam tiga tahap, yakni pembekalan (10–13 Mei), pelaksanaan magang (14–20 Mei), serta penyusunan laporan dan evaluasi (21–24 Mei).
“Program ini merupakan ikhtiar kami untuk menjembatani dunia pendidikan dengan realitas kerja di masyarakat. Melalui magang, santri bisa belajar langsung dari para profesional dan mengasah keterampilan hidup mereka,” ujar Kepala SMA IT Shohwatul Is’ad, Syamsuddin, S.Pd., M.M.
Santri ditempatkan di berbagai institusi strategis seperti RSKD Dadi Provinsi Sulsel, FKM UNHAS, RS Siloam, Polres Pinrang, hingga BRI dan PT Semen Tonasa. Metode kegiatan meliputi observasi umum dan terfokus, wawancara mendalam, serta praktik kerja ringan. Selain itu, pembekalan materi oleh para ustadz dan ustadzah senior juga menjadi bekal awal penting dalam menghadapi dunia kerja.
Ketua Panitia, Muarijah Muhtar, S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya mendekatkan santri pada realitas profesional, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keislaman dan etika kerja. “Kami ingin santri memahami bahwa menjadi profesional tidak berarti menanggalkan nilai-nilai Islami, justru itu yang menjadi keunggulan mereka,” ujarnya.
Puncak kegiatan akan ditandai dengan presentasi laporan magang oleh seluruh peserta pada 23 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi momentum evaluasi sekaligus refleksi terhadap pengalaman mereka selama dua pekan terakhir.
Dengan semangat integrasi antara ilmu dan amal, SMA IT Shohwatul Is’ad berharap kegiatan ini mampu mencetak santri yang tidak hanya cakap secara intelektual, tetapi juga siap berkontribusi positif di tengah masyarakat dengan identitas keislaman yang kuat.