PPMI Shohwatul Is’ad, Sabtu 25 Januari 2025 — PPMI Shohwatul Is’ad memulai semester genap tahun ajaran ini dengan mengadakan kegiatan pelatihan rutin bagi guru dan pembina asrama. Bertempat di Auditorium Al Hijrah, pelatihan ini dihadiri oleh seluruh guru dan pembina pondok pesantren. Kegiatan pelatihan resmi dibuka oleh Direktur Pondok Pesantren, Muhammad Mukhlis, Lc., M.A., yang menekankan pentingnya pengembangan kualitas pengajaran dan pembinaan di pondok pesantren, agar lebih siap menghadapi tantangan pendidikan zaman sekarang.
Pelatihan kali ini mengangkat tema “Strategi Pendidikan untuk Generasi Z dan Alpha: Inovasi Pengajaran di Era Digital”, yang dipandu oleh Dr. Nirwana Permatasari, M.Psi., Psikolog, dosen Psikologi dari Universitas Hasanuddin (Unhas). Sebagai seorang ahli psikologi pendidikan, Dr. Nirwana memberikan pemahaman tentang cara-cara efektif mengajar generasi muda yang sangat akrab dengan teknologi dan perubahan zaman yang cepat.
Selama sesi pelatihan, para peserta diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam mengelola situasi kelas di PPMI Shohwatul Is’ad. Diskusi kelompok ini sangat interaktif, dengan para guru menyampaikan berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam beradaptasi dengan kebutuhan belajar Generasi Z dan Alpha. Dari sini, para peserta memperoleh wawasan baru tentang bagaimana cara mengatasi masalah tersebut dengan pendekatan inovatif dan teknologi.
Setelah pemaparan materi oleh Dr. Nirwana, pelatihan diakhiri dengan sebuah challenge yang diberikan kepada para peserta. Setiap kelompok diminta untuk merancang dan menyusun sebuah proses pembelajaran yang sesuai dengan tema pelatihan. Para perwakilan kelompok kemudian mempresentasikan hasil rancangan mereka di depan seluruh peserta, yang mencakup penggunaan teknologi dalam pembelajaran serta strategi untuk menarik perhatian dan mendalami karakteristik peserta didik di era digital.
“Melalui pemberian challenge ini, kami ingin para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga langsung menerapkannya dalam merancang pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan Generasi Z dan Alpha,” ujar Dr. Nirwana setelah sesi presentasi.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi baru bagi para guru dan pembina untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pengajaran, sekaligus mengintegrasikan teknologi dengan lebih efektif dalam proses belajar-mengajar. Semoga, dengan berbagai ide dan konsep yang diperoleh dalam pelatihan ini, para pendidik dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, interaktif, dan mendalam bagi para santri.

