Salah satu tantangan yang kerap dihadapi oleh para siswa kelas 12 ialah persiapan menentukan jurusan untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi kelak. Begitupun yang dialami oleh para santri putra dan putri Pondok Pesantren Modern Islam Shohwatul Is’ad yang kini duduk dibangku kelas 12.
Untuk menjawab tantangan tersebut, unit Bimbingan Konseling (BK) PPMI Shohwatul Is’ad memberikan salah satu langkah solusi bagi para santri kelas 12 yaitu dengan mengadakan psikotes untuk mengetahui tingkat kecerdasan intelegensi, bakat dan minat para santri agar menjadi referensi penjurusan perguruan tinggi kelak.
Psikotes yang dilaksanakan pada hari ini Sabtu, 6 Agustus 2022 merupakan salah satu langkah solusi yang dapat membantu para santri memutuskan pilihannya di universitas beserta program studi yang mereka minati yang sesuai dengan bakat dan kemampuan mereka. Sehingga nantinya dalam menentukan jurusan di perguruan tinggi para santri SMA IT Shohwatul Is’ad dapat memilih jurusan sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya.
Psikotes kali ini Bimbingan Konseling PPMI Shohwatul Is’ad bekerjasama dengan lembaga Assessment Amanah untuk melakukan tes yang mencakup tes Kecerdasan Intelegensi (IQ), tes Minat Bakat dan tes Kecerdasan Emosional (EQ). Dalam rangkaian psikotes ini para santri akan mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan kemampuan berpikir, pengetahuan umum serta soal yang berhubungan dengan bakat minatnya. Dari psikotes ini diharapkan mampu menggali sisi lain dari masing-masing santri tentang dirinya dan kemampuannya, kelebihan serta kekurangannya yang nantinya akan membantu para santri memilih jurusan yang sesuai.
Rangkaian tes yang berlangsung ± 90 menit dengan jumlah soal 154 butir soal benar-benar memacu para santri untuk bisa tahan terhadap tantangan yang diberikan. Belum lagi tes yang memiliki batas waktu pengerjaan setiap soalnya membuat para santri harus secepat mungkin menyelesaikannya dengan tetap fokus pada setiap soal yang diberikan melalui layar komputer masing-masing. Dalam proses mengerjakan tes ini juga terlihat para santri mana yang daya kerjanya cenderung stabil dan santri mana yang daya kerjanya cepat melemah. Hasil dari tes ini dapat langsung terbaca sesaat setelah para santri menyelesaikan seluruh rangkaian tes. Namun kesemuanya itu akan lebih jelas terbaca setelah hasil tes di validasi oleh psikolog.