Pangkep, 2 September 2025-Pesantren Modern Islam (PPMI) Shohwatul Is’ad menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi santri putri dengan tujuan menguatkan kapasitas kepemimpinan, keterampilan manajerial, serta kemampuan pemecahan masalah. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kesantrian Putri ini merupakan bagian dari program pendidikan nonformal yang berfokus pada pengembangan karakter santri secara komprehensif.
Secara konseptual, LDK dipandang sebagai instrumen penting dalam pembentukan kepemimpinan berbasis nilai-nilai Islami. Peserta tidak hanya memperoleh pemahaman teoritis melalui pemaparan materi, melainkan juga dilibatkan dalam simulasi praktik dan diskusi interaktif. Topik yang diangkat meliputi kepemimpinan Islami, manajemen organisasi, serta strategi problem solving. Melalui pendekatan ini, santri diarahkan untuk mengembangkan kemampuan komunikasi, pengambilan keputusan, dan tanggung jawab sosial.
Dari perspektif pendidikan pesantren, kegiatan LDK berperan sebagai media internalisasi nilai-nilai kepemimpinan yang seimbang antara aspek intelektual, spiritual, dan sosial. Kepemimpinan tidak dipahami secara sempit sebagai kemampuan mengatur orang lain, melainkan juga sebagai proses mengelola diri, menumbuhkan kedisiplinan, dan membangun kepekaan terhadap lingkungan sosial.
Kegiatan ini turut memberikan ruang bagi penguatan soft skills santri, seperti kemandirian, solidaritas, serta daya juang dalam menghadapi berbagai dinamika kehidupan. Dukungan penuh dari pihak kesantrian menegaskan bahwa LDK merupakan wahana strategis dalam menyiapkan generasi putri muslimah yang cerdas, tangguh, dan berorientasi pada kepemimpinan transformatif.
Menurut Kepala Kesantrian Putri, Ustadzah Rasyida menjelaskan bahwa LDK berfungsi sebagai bekal fundamental untuk melatih keterampilan berorganisasi, mengelola konflik, serta memimpin dengan adil dan bijaksana. Kepemimpinan, dalam pandangan beliau merupakan kompetensi yang dapat diasah melalui latihan sistematis dan berkelanjutan.