Dalam suasana hangat dan penuh doa, para santri kelas XI SMA IT Shohwatul Is’ad resmi dilepas untuk mengikuti Study Visit Kampus dan Pesantren 2025 pada Ahad (19/10), sebuah agenda tahunan yang dirancang untuk memperluas wawasan akademik, menumbuhkan semangat belajar, serta menanamkan karakter islami di tengah pengalaman lintas daerah.
Kegiatan ini akan berlangsung mulai 23 hingga 30 Oktober 2025, dengan melibatkan 24 santri terpilih kelas XI SMA IT Shohwatul Is’ad. Mereka merupakan santri yang sedang menempuh tahun kedua pendidikan tingkat menengah atas di lingkungan pesantren yang pada fase ini tengah diarahkan untuk mengenal dunia perkuliahan dan mempersiapkan langkah masa depan. Para santri akan didampingi oleh 5 orang guru dan pembina yang berperan sebagai pendamping akademik, spiritual, serta koordinator kegiatan di lapangan.
Tujuan kegiatan ini tidak terbatas pada perjalanan edukatif, melainkan proses pembinaan langsung di luar kelas yang menghadirkan pengalaman nyata tentang kehidupan akademik, sosial, dan budaya di berbagai daerah. Melalui kunjungan ini, para santri diharapkan dapat memperluas cakrawala berpikir, memperkuat motivasi belajar, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya peran santri dalam membangun bangsa.
Rangkaian destinasi yang dikunjungi mencakup sejumlah kampus unggulan nasional seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Airlangga (UNAIR). Kunjungan ke kampus-kampus besar tersebut diharapkan dapat membuka pandangan santri tentang atmosfer akademik perguruan tinggi, memperkenalkan beragam bidang keilmuan, dan menanamkan motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Selain kunjungan kampus, peserta juga akan bersilaturahmi ke sejumlah pesantren inspiratif, seperti Pondok Pesantren Modern Assalam (Surakarta), Thursina International Islamic Boarding School (Malang), dan Darut Tauhid (Bandung). Melalui kunjungan ini, para santri dapat mempelajari berbagai model pendidikan pesantren modern, memperluas wawasan keislaman, serta memperkuat rasa bangga sebagai bagian dari komunitas pesantren yang terus berkembang dan berkontribusi untuk umat.
Sebagai bagian dari edukasi sosial-budaya, perjalanan ini juga dirangkaikan dengan kunjungan ke destinasi wisata sejarah dan edukatif, seperti Monas, Masjid Istiqlal, Kota Tua Jakarta, Cihampelas dan Cibaduyut Bandung, Tangkuban Perahu, Floating Market, Great Asia Africa, Candi Prambanan, Heha Sky View, Malioboro, Kraton Yogyakarta, Jatim Park, dan Monumen Pahlawan Surabaya. Melalui kunjungan ini, para santri diharapkan semakin mengenal kekayaan budaya dan sejarah bangsa, serta belajar nilai-nilai kebangsaan dari berbagai daerah.
Dalam wawancara dengan salah seorang pendamping dijelaskan harapan bahwa, “Kami berharap perjalanan ini tidak menjadi wisata akademik saja, tetapi juga menjadi perjalanan spiritual dan pembentukan karakter. Santri dapat melihat langsung dunia kampus dan pesantren lain sebagai bekal menapaki masa depan dengan arah yang jelas.”