Sabtu siang, 12 Juli 2025, Masjid Buqatul Ilmi menjadi saksi ditutupnya rangkaian Masa Taaruf dan Orientasi Santri (MTOS) PPMI Shohwatul Is’ad tahun 2025. Dengan penuh semangat, Direktur Pendidikan Ustadz Syamsuddin, S.Pd., M.M secara resmi menutup kegiatan yang telah berlangsung intensif selama sepekan terakhir. Seluruh santri baru, pendamping gugus dari kelas IX dan XI, serta para ustadz-ustadzah berkumpul dalam satu barisan utuh yang menggambarkan semangat kolektif keluarga besar pesantren.

Kegiatan ini menjadi titik awal terbentuknya karakter santri tangguh. Tidak hanya sekadar pengenalan lingkungan dan tata tertib pondok, MTos kali ini dibingkai dengan aktivitas-aktivitas kolaboratif seperti outbound dan permainan edukatif, yang melatih ketangkasan, keberanian, serta kekompakan. Pengumuman lomba outbound yang disambut meriah menambah semarak suasana penutupan. Sorak gembira terdengar saat para juara menerima hadiah, menjadi kenangan yang membekas di hati mereka sebagai santri baru.

Dalam sambutannya, Direktur Pendidikan menyampaikan rasa syukur atas kelancaran MTos dan menyuntikkan semangat baru kepada seluruh santri. “Selamat, anandaku semua telah resmi menjadi bagian dari PPMI Shohwatul Is’ad. Di pondok ini, bukan hanya prestasi akademik yang dikejar, tapi lebih dari itu, akhlak adalah kunci utama,” ucapnya dengan nada penuh harap. Beliau menegaskan bahwa hari Senin, 14 Juli 2025, akan menjadi babak baru yakni dimulainya kegiatan belajar mengajar, menandai keseriusan langkah mereka dalam menapaki jalan ilmu dan tarbiyah.

Penutupan MTos bukanlah akhir, melainkan permulaan. Permulaan untuk tumbuh, menempa diri, dan berproses menjadi pribadi muslim yang unggul. PPMI Shohwatul Is’ad sebagai pesantren terbaik percaya, bahwa pembentukan karakter terbaik tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga dalam setiap pengalaman yang mendewasakan. Dan MTos 2025 telah meletakkan pondasi itu dengan kuat untuk mewujudkan generasi yang siap melangkah, belajar, dan berakhlak di pesantren yang bukan hanya menjadi tempat tinggal, melainkan rumah pertumbuhan jiwa.