Ahad 21 April 2024, PPMI Shohwatul Is’ad menggelar acara Halal bi Halal dengan Penceramah Dr. K.H. Masrur Makmur Latanro, M.Pd.I (Pendiri dan Pembina PPMI Shohwatul Is’ad). Acara ini dihadiri oleh ketua yayasan beserta jajarannya, Ketua Komite, staf pengajar, karyawan, serta orang tua Santri. Dengan harmonisasi antara tradisi dan modernitas, acara ini memberikan pengalaman yang luar biasa bagi semua peserta baik secara luring maupun daring melalui ZOOM.

Dr. K.H. Masrur Makmur Latanro, M.Pd.I, merangkai esensi dari Halal bi Halal dengan bijak, mengutip kata-kata Mahatma Gandhi yang mendalam, “Orang lemah tidak akan memaafkan. Hanya yang berjiwa besarlah yang mau memaafkan.” Dalam ungkapannya, beliau menegaskan bahwa Halal bi Halal bukan sekadar perayaan agama, melainkan sebuah wadah universal yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar. Berikut kutipan ceramah halal bi halal PPMI Shohwatul Is’ad.

The weak can never forgive. Forgiveness is an attribute of the strong (Mahatma Gandhi)

Setiap manusia memiliki kerinduan primordial untuk saling bertemu, bercanda, sampai berbagi pengalaman. Budaya Halal bi Halal ( HBH )menjadi media mewujudkan naluri sosial. Sebab itu HBH bukan monopoli agama tertentu, karena didalamnya banyak mengandung nilai kemanusiaan.

Ada istilah dalam teologi kristen  Purgatory, artinya pencucian  dan pemurnian. Puasa ini menjadi purgatorio umat Islam menuju kegembiraan sorga, paradiso. 

Sebagai candradimuka, awal puasa  melahirkan treatman jasadi.Kedua treatman nafsani, dan  treatmamt ketiga, yaitu puasa ruhani. Internalisasi 3 karakter unggulan puasa ini, seyogianya diekternalisasikan paska puasa 

Pertama: alumni ramadhan dengan treatmant jasadi mendorong para alumnusnya menghiasi diri dengan ketaatan fisik, yaitu melahirkn jasad yang sehat, pikiran cerah dan jiwa yang tulus. Kedua: alumni ramadhan lewat treatmant nafsani akan melahirkan jiwa qurbah, dirinya merasa diawasi CCTVnya Allah sehingga menjadi stimulan etos kesabaran, ketelatenan & kejujuran. Ketiga : Alumnus puasa melalui treatmant puasa ruhani akan menciptakan manusia yang keluar dari Egosentris  menuju Sosiosentris. Diantara wujud sikap sosial itu berupa forgiveness, pemaaf dan memaafkan. 

Forgiveness akan menghilangkan stres, serangan jantung dan hipertensi.  Alangkah indahnya perkataan tokoh dunia, Mahatma Gandhi : Orang lemah tidak akan memaafkan, Hanya yang berjiwa  dan berkepribadian besarlah yang mau memaafkan 

Acara Halal bi Halal ini menjadi sebuah peristiwa yang tak terlupakan, di mana tradisi keagamaan bertemu dengan konsep modernisasi. Dengan pesan-pesan bijak yang disampaikan, peserta meninggalkan acara ini dengan semangat baru untuk mengaplikasikan nilai-nilai Ramadan dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan penuh kasih.