Pangkep 3 Agustus 2025- Masjid Buqatul Ilmi, PPMI Shohwatul Is’ad kembali menjadi saksi lantunan Kalam Ilahi yang menggema penuh khidmat pada Ahad, 3 Agustus 2025. Salah seorang santri terbaik, Muhammad Shafwan, putra dari Bapak Amiruddin Boda dan Ibu Devy Suharman, berhasil menyelesaikan simaan 30 juz hafalan Al-Qur’an dalam sekali duduk selama kurang lebih 13 jam secara mutqin.

Santri asal Kabupaten Pinrang itu memperdengarkan hafalannya mulai dari subuh hingga sore hari, disimak secara bergantian oleh para santriwan dari jenjang SMP dan SMA IT Shohwatul Is’ad. Satu demi satu ayat suci Al-Qur’an dilantunkan dengan penuh ketenangan, menghadirkan suasana spiritual yang mendalam dan membekas di hati para pendengar.

Simaan tersebut tidak hanya sebagai moment unjuk hafalan, namun menjadj bagian dari program pembinaan dan pengujian capaian tahfiz yang dilaksanakan rutin oleh pesantren. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi hal penting untuk menanamkan kembali kesadaran bahwa Al-Qur’an harus senantiasa hidup di tengah-tengah lingkungan pesantren terbaik.

Hal ini ditekankan pula oleh Kepala Kesantrian Putra, Ustadz Abdu Rahman, Lc, yang menyampaikan bahwa,

“Program Sima’an Hafalan Al-Qur’an oleh Ananda Alhafidzh Muhammad Shafwan, santri asal Kab. Pinrang, yang memperdengarkan hafalan Al-Qur’an-nya sebanyak 30 juz sekali setor dengan durasi sekitar 13 jam menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa Al-Qur’an harus senantiasa hidup di tengah-tengah lingkungan pesantren.”

Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa melalui simaan rutin, para santri terbiasa mendengar, membaca, dan menghayati ayat-ayat suci, sehingga hafalan mereka menjadi semakin mutqin dan tertanam kuat. Dalam proses itu, terbangun pula kedekatan spiritual antara hati dan Kalam Ilahi, yang menjadi fondasi penting dalam pembentukan karakter santri Qur’ani.

Kegiatan ini, menurutnya, juga menjadi teladan dan motivasi bagi seluruh santri, terutama mereka yang baru bergabung di pondok tercinta. Semangat dan kesungguhan Shafwan dapat menjadi pemantik agar semangat tahfiz senantiasa menyala di dalam dada para penuntut ilmu.

“Kita semua berharap, kegiatan sima’an seperti ini terus dilestarikan dan dikembangkan. Semoga menjadi amal jariyah bagi para guru, pembina, serta orang tua yang senantiasa mendorong anak-anaknya menjadi ahlul Qur’an. Dan semoga Allah menjadikan para santri kita sebagai generasi penjaga Al-Qur’an yang membawa cahaya petunjuk bagi umat,” tutup beliau.